Rabu, 15 Disember 2010
Jenis-JenIs TanGgaNadA
Tiga Jenis Tanggnada
Ada tiga jenis tangganada utama dalam ilmu musik Barat. Pertama, tangganada mayor; kedua, tangganada kromatik; dan, ketiga, tangganada minor.
Tangganada mayor adalah yang paling lazim dipakai untuk menciptakan jutaan lagu, termasuk lagu-lagu pop hit dan lagu-lagu gereja yang bertahan selama ratusan tahun. Karena itu, sebagian besar pelajaran pada tingkat awal akan memakai jenis tangganada ini.
Tangganada diatonik mayor
Sistem nada yang memakai dua macam jarak antar nada, yaitu satunada (tone) dan setengahnada (semitone) membentuk tangganada diatonik mayor. Contoh tadi menjelaskan tangganada jenis ini. Ia lazimnya dipakai untuk menciptakan lagu-lagu yang bersuasana optimistik: ceria, cerah, manis, merdu. Alat-alat musik Barat yang dibuat untuk memainkan tangganada diatonik mayor mencakup gitar, piano, organ, dan alat-alat lain. Tapi nada-nada gamelan tidak bisa menghasilkan nada-nada diatonik karena setelannya berbeda. Setelan gamelan berdasarkan sejenis tangganada lima nada bernama pelog dalam musik tradisional Jawa – seperti do, mi, fa, sol, si – punya aturan tersendiri tentang jarak antara setiap not. Misalnya, not mi dan sol dalam pelog sebenarnya sama nadanya dengan fa dan la dalam musik diatonik mayor.
Urutan not tangganada diatonik mayor yang akan kita pakai berkali-kali untuk mempelajari dan menguasai berbagai akord dan progresi akord adalah C-D-E-F-G-A-B-C. Tangganada ini dibatasi atau dikendalikan oleh suatu kunci. Karena urutan ini mulai dan berakhir dengan C, maka tangganada diatonik mayor ini dikendalikan oleh kunci C.
Dalam notasi balok, tangganada C mayor tidak dberi tanda kres atau mol. Tangganada ini karena itu bersifat naturel: tanpa kres atau mol.
Karena sifatnya yang naturel, tangganada C mayor dipakai sebagai acuan utama untuk membentuk tangganada lainnya. Tangganada diatonik mayor lain itu dimulai dari huruf-huruf lain – D, E, F, G, A, atau B – dan berakhir setinggi satu oktaf dengan huruf yang sama. Akan tetapi, tangganada diatonik mayor D, E, F, G, A, atau B akan dibahas kemudian.
Tangganada kromatik
Karena relevan dengan pembicaraan nanti tentang interval, jenis tangganada ini layak dijelaskan. Ia dibentuk dari tanggnada diatonik mayor.
Seperti yang sudah dijelaskan, tangganada diatonik mayor dibentuk oleh satunada dan setengahnada. Secara aritmatik, satunada bisa dibagi menjadi dua, masing-masing menjadi dua setengahnada. Pada gitar, setiap pecahan dari satunada sekarang dimainkan hanya pada satu fret. Karena satunada dibagi menjadi dua setengahnada, tangganada baru yang dibentuk sekarang punya jarak antar nada yang sama. Setiap pasangan nada sekarang berjarak setengahnada. Jumlah nada dari satu oktaf bertambah menjadi 13 nada.Tangganada ini disebut tangganada kromatik.
Ia cocok sebagai pewarna lagu. Ia juga memberi kelenturan pada jalur melodi bas, seperti yang dipetik pemain gitar bas.
Perbandingan antara tangganada diatonik mayor C yang melandasi pembentukan tangganada kromatik dipengaruhi arah gerak yang ditempuhnya dan pola notnya. Pola not dalam posisi naik atau meninggi berbeda penulisannya dengan pola not dalam posisi turun atau merendah.
Posisi naik:
C——–D——–E –F——–G———A———–B –C
C–#C—D–#D–E – F–#F—G–#G—A—-#A—-B – C
Posisi turun:
C–B——–A——-G——-F–E——–D———C
C–B-bB—-A-bA—G-bG—F–E –bE–D–bD—-C
Not-not kromatik muncul sering sekali dalam lagu-lagu pop, gereja, dan jazz. Dalam lagu-lagu pop dan gereja, not-not ini bisa bersifat sementara. Kalau bersifat sementara, not kromatik itu dipinjam dari tangganada lain, dipakai sebentar lalu lagu kembali ke tangganada semula. Lagu-lagu jazz modern sering memakai not-not kromatik yang bersifat tetap. Lagu, misalnya, dimulai dengan kunci C lalu beralih ke kunci C# tanpa ada “tanda peringatan” bahwa akan terjadi perpindahan kunci dari C ke C# dan secara tiba-tiba juga pindah ke D, D#, dan berakhir dengan E. Perpindahan kunci jelas secara kromatik. Tapi setiap melodi atau potongan melodi yang dimainkan dalam batas setiap kunci bisa juga berisi berbagai not kromatik.
Tangganada minor
Karena tangganada minor relevan juga dengan pelajaran tentang interval, ia pun layak untuk dibicarakan sekarang. Tangganada ini umumnya dipakai untuk menciptakan lagu yang bersuasana introspektif: sedih, muram, berduka, sayu, murung, gelisah.
Tangganada ini pun dibentuk dari tangganada diatonik mayor C. Ia dibentuk dengan mulai dari not A dalam tangganada diatonik mayor C. Dari sejarah perkembangannya, tangganada minor menjadi tiga macam: tangganada minor naturel, harmonik, dan melodik. Yang disebut terakhir berbeda bentuk polanya pada posisi naik dan turun.
Tangganada minor naturel:
A – B – C – D – E – F – G – A
Tangganada minor harmonik:
A – B – C – D – E – F – #G – A
Tangganada minor melodik pada posisi naik:
A – B – C – D – E – #F – #G – A
Tangganada minor melodik pada posisi turun:
A – G – F – E – D – C – B – A
Kata “minor” dalam istilah tangganada ini diperoleh dari mana? Dari pengurangan interval-interval tertentu dalam tangganada diatonik mayor C. Perubahan “mayor” menjadi “minor” dari tangganada diatonik mayor C lebih gampang dijelaskan melalui perbandingan tangganada mayor C dengan tangganada minor naturel. Supaya cermat, setengahnada ditambahkan.
Mayor: C – #C–D–#D – E – F – #F – G –#G – A – #A – B – C
Minor: A——–B – C——-D———E – F———G——-A
Notasi: do——re – ri——-fa——–sol–se——–li——-do
Pasangan setengahnada B-C dan E-F pada tangganada mayor berbeda urutannya dengan yang ada pada tangganada minor. Pasangan B-C minor tidak sama jaraknya dengan pasangan mayor D-E. Pasangan setengahnada B-C minor (dimainkan pada satu fret gitar) sama bunyinya dengan D-#D dalam pasangan D-E mayor, pasangan satunada (dimainkan pada dua fret yang saling berdekatan di gitar). Dengan kata lain, pasangan setengahnada B-C minor merupakan penurunan setengahnada dari pasangan D-E mayor. Sesuai aturan baku (akan dibicarakan lebih jauh dalam pelajaran tentang interval), satu pasangan not mayor menjadi minor kalau salah satu not diturunkan atau dinaikkan menjadi setengahnada. Jadi, pasangan not satunada C-D mayor menjadi minor kalau not di kiri dinaikkan setengahnada – #C-D (di-re) – atau not di kanan diturunkan setengahnada – C-bD (do-ru). Perubahan pasangan not satunada G-A mayor menjadi E-F minor mengikuti aturan yang sama. G-A mayor menjadi G-#G minor yang sama bunyinya dengan E-F minor. Atau G-A mayor menjadi #G-G minor sama bunyinya dengan E-F minor.
bahan ini aku ambil dari blog
http://etno06.wordpress.com/2010/01/13/tangganada-mayor-kromatik-dan-minor/
ApAkaH MaKsuD TanGgaNada DaN CiRi2nYa
Pertama, suatu tangganada adalah serangkaian not yang disusun mengikuti urutan abjad. Urutan abjad ini lazimnya ditulis dengan memakai huruf besar, bisa dimulai dari huruf A sebagai not pertama dan yang paling rendah dan berakhir dengan A juga, not ke delapan atau not terakhir dan paling tinggi. Not ke delapan ini disebut oktaf.
Urutannya demikian: A B C D E F G A. Kalau dibunyikan dengan memakai not, urutan abjad ini demikian: la, si, do, re, mi, fa, sol, la.
Kedua, suatu tangganada bertolak dari not apa pun sejauh satu oktaf dan berdasarkan suatu bentuk pola yang sudah ditetapkan. Dari urutan not mengikuti abjad tadi, Anda melihat bahwa bentuk pola tangganada itu sudah ditetapkan. Ia mulai dari A lalu mengikuti urutan abjad sampai dengan G kemudian balik ke A, kali ini delapan nada lebih tinggi dari A pertama. Karena satu tangganada dibentuk oleh delapan nada, maka huruf terjauh yang berbeda dengan A haruslah huruf ketujuh dan itulah huruf G. Sesudah G, Anda harus mengulangi A. Karena A bisa dipakai untuk membentuk suatu tangganada, maka setiap abjad yang lain pun bisa dipakai untuk membentuk tangganada yang lain. Tangganada lain bisa mulai dari B,C, D, E, F, atau G dan berakhir satu oktaf lebih tinggi juga dengan B, C, D, E, F, atau G.
Ketiga, pola yang mendasari kebanyakan tangganada melibatkan seperangkat urutan nada dan setengahnada. Pada gitar enam senar, suatu nada dimainkan pada dua fret yang berdekatan sementara suatu setengahnada dimainkan pada satu fret.
Untuk maksud praktis, kita memakai tangganada yang mulai dengan C. Urutannya menurut abjad demikian: C D E F G A B C. Kalau dinyanyikan, urutan huruf ini berbunyi do, re, mi, fa, sol, la, si, do.
Dari bentuk polanya, ada dua pasang not yang masing-masing membentuk setengahnada (satu fret). Pertama, pasangan E-F; dan, kedua, pasangan B-C. Pasangan lain (C-D, D-E, F-G, G-A, dan A-B) masing-masing membentuk satunada.
Dalam bahasa Inggris, satunada disebut tone sementara setengahnada disebut semitone. Untuk mempermudah ingatan Anda, aturan tentang pasangan not manakah yang membentuk satunada atau setengahnada dringkaskan melalui urutan T (singkatan untuk tone, satunada) dan S (singkatan untuk semitone, setengahnada). Ringkasannya demikian:
C – T – D – T – E – S – F – T – G – T – A – B – S – C
bahan ini telah diambil dari web
http://etno06.wordpress.com/2010/01/13/tangganada-mayor-kromatik-dan-minor/
Sabtu, 23 Oktober 2010
TeKniK MenYanYi ( Pernafasan )
lama aku tak update blog nih. sory ea.. kali ini aku nak berkongsi tentang teknik menyanyi. ini hanya sebagai nota kefahaman dan penerangan mudah untuk disampaikan kepada pelajar. bahan ini aku kutip dari blog (http://voiceofsoul.wordpress.com/2008/05/29/318/ ) selamat membaca.
terdapat lapan tahap utama yang perlu diambil kira sebelum menyanyikan sesebuah lagu. hal ini amat perlu dititik beratkan. tahap-tahap tersebut ialah :
A. PERNAPASAN
B. MEMBENTUK SUARA
C. RESONANSI ( Menggemakan suara )
D. VOCAL & KONSONAN
E. INTONASI ( Menyanyikan nada dengan tepat )
F. ARTIKULASI ( Pengucapan yang betul & Jelas )
G. FRASERING ( Menyanyikan bait dengan tepat )
H. INTERPRETASI & EKSPRESI ( Memahami & Menjiwai nyanyian )
Dalam bernyanyi, kita mengenal 3 ( tiga ) jenis pernafasan. Masing – masing mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri.
1. Pernafasan Bahu
aitu pada ketika mengambil / menarik nafas, dilakukan dengan mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak begitu baik, karana nafas yang dihasilkan dangkal dan mengakibatkan sebutan jadi terputus-putus.
2. Pernafasan Dada
Yaitu dengan membusungkan dada pada saat menarik nafas untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini juga tidak begitu baik, karena jadi terkesan cepat lelah dan akibatnya suara jadi tidak stabil dan terputus-putus.
3. Pernapasan Diafragma
Lazim kita sebut dengan pernafasan rongga perut. aitu menarik / mengambil nafas untuk mengisi paru-paru dengan mengembangkan rongga perut atau diafragma, serta mengembangkan tulang rusuk. Cara inilah yang terbaik yang dilakukan untuk bernyanyi, karena akan menghasilkan nafas yang panjang, ringan, santai dan produksi suara lebih bermutu.
Dengan pernafasan diafargma penyanyi dapat leluasa dalam berekspresi karena tidak ada tekanan dan desakan dalam pernafasan.
Isnin, 20 September 2010
How to Arrange a Song in 12 Easy Steps
hari nih aku nak kongsi cara-cara untuk gubah lagu. jika lihat dari bahan yang aku jumpa nih nampak mudah ja. apa-apa pon kita kena praktis la buat. yang penting ilmu kena ada pastu kreatif datang la dengan sendiri. selamat mencuba kawan-kawan. maaf bahan ini dalam bahasa ingeris. kalu korang tak paham tekan ja translate google. mudah-mudahan korang dapat gubah lagu yang best-best.
1. Determine the key of the song according to its key signature.
This information will identify the tonic key of the song as well as to provide you with
the harmonic building blocks that form the foundation of the song’s tonal structure.
2. Set up the list of the seven chords of the tonic key (determined by the key signature).
(If you have difficulty remembering how to do this, see the lesson Analysis of a Major
(or Minor) Key on the Free Stuff page of the Ed Mascari Piano Studio website:
www.edmascaripianostudio.com/p/free_stuff.php) You will need to transpose each
of the chords to the tonic key of the particular song. However, the chord function and
chord quality of each chord will remain the same.
3. Set up the list of the tonic key’s chord substitutes.
The substitute chords are the ones which may be interchanged in order to create
harmonic variety. The common substitutes which are found in every major key are as
follows:
a. I = vi = iii
b. ii = IV
4. Set up a chart which has three columns. The headings will be ii – V – I.
At the top of the list, put the ii-V-I chords of the song’s tonic key. Once this is done,
find and list all of the dominant 7th (or 9th) chords that are in the song and put them in
the center column of the chart. Remember, all dominant 7th chords are V.
Here’s how your chart should look:
a. ii V I
b. Dm7 G7 Cmaj7
c. ___ F7 ___
d. ___ Ab7 ___
5. Next, figure out and list all of the tonic chords (I) that should follow the V chords
that are listed in the middle column. Remember to count backwards 5 letter names to
do this. For example: for F7, count F, E, D, C, Bb. Bbmaj7 is the tonic chord (I) that
follows F7.
6. Next, figure out and list all of the minor 7th (ii) chords that precede the dominant
7ths (V). Remember to count up 2 letter names from the tonic to do this. For example:
for Bbmaj7, count Bb, C. Cm7 is the supertonic chord (ii) that precedes F7 which
leads to Bbmaj7. Here’s how your chart should look:
a. ii V I
b. Dm7 G7 Cmaj7
1
c. Cm7 F7 Bbmaj7
d. Ebm7 Ab7 Dbmaj7
7. There are also chords from the parallel minor keys which may be needed.
For example, Dm7b5 –G7(b9)-Cm6 is a ii-V-i progression in the key of Cminor (the
parallel minor of Cmajor).
Here’s how your chart should look:
a. ii V I
b. Dm7 G7 Cmaj7
c. Dm7b5 G7 (b9) Cm6
d. Cm7 F7 Bbmaj7
e. Cm7b5 F7(b9) Bbm6
8. Go through the song and add 7ths and 6ths to all of the major and minor chords.
If you look at the chord quality of each of the chords in the Analysis of a Key lesson
you will see which chords take which 7ths and 6ths.
9. Next, go to each dominant 7th chord.
a. If it occurs on the 1st beat of the measure, move it to the 3rd beat of the measure.
b. Place the appropriate minor 7th or minor7b5 chord on the 1st beat of the
measure. (Your chart will provide you with the correct chords to use.)
c. If the dominant 7th is on the 3rd beat, you may leave it there. However, if an
important chord (such as a major7th) appears on the 1st beat of the measure do
the following:
1. Keep the important chord on the 1st beat
2. Move the dominant 7th chord to the 4th beat of the measure
3. Put the minor 7th (ii) chord on the 3rd beat of the measure
10. Be on the look out for opportunities to use the handi variation (commonly known as
the minor line cliché). In case you need a reminder, see Lesson 3 in Part 2: The Handi
Variation Comes in Handy. Basically, if the same minor chord is played for two or
more measures, you can use this method to vary the harmony by lowering the bottom
note of the chord by half steps.
11. Look for Diminished 7th chords which may be inverted (and/or added) to make
transitions smoother. Usually, it works best to invert the diminished 7th chord so that
its bottom note will lead smoothly to the chord that follows it or from the chord that
precedes it.
12. Final Reminders:
a. If you get stuck on a measure (this happens to everyone) skip it and keep
going. Usually the arranging steps will work for about 75% of the song. The
remaining 25% will need to be done by experimenting with different
combinations of chords as well as by listening to your choices.
b. Musical taste is a very important element to successful arranging.
You need to please your own musical ear. Musical taste can be developed with
time, but when all is said and done, you want to enjoy the musical sounds of the
song that you have arranged.
2
c. As the old adage goes: “How do you get to Carnegie Hall?......Practice, practice,
practice….”. The ability to create successful arrangements will be developed
over time. It may mean your doing as many as 25 song arrangements before you
start to feel comfortable with the process. Keep at it!
Jumaat, 27 Ogos 2010
CerIta CaKleMpOnG
bahan-bahan nih aku amik kat web nih. http://www.caklempong.com/default.htm
sesiapa yang ada skor caklempong. leh arr upload lak ea.. aku tak jumpa la skor caklempong..
Muzik tradisional caklempong dikatakan telah dibawa ke Tanah Melayu oleh masyarakat Minangkabau dari Sumatera Barat yang menetap di Negeri Sembilan seawal kurun ke-14. Masyarakat Minangkabau memanggil caklempong sebagai talempong. (Sumber: Abd Samad Idris, 1970)
Di dalam tradisi terdahulu, selain daripada tujuan untuk berhibur,caklempong turut memainkan peranan penting di dalam kehidupan seharian masyarakat Minang seperti menyatupadukan penduduk setempat caklempong dimainkan semasa upacara pertabalan Sultan. Hari ini caklempong dimainkan untuk pelbagai tujuan antaranya ialah upacara perkahwinan, perasmian, keraian, muzik iringan pencak silat, tarian dan sebagainya.
Muzik caklempong kini telah diterima oleh masyarakat majmuk di Malaysia sebagai muzik warisan bangsa milik semua dan bukannya tertumpu kepada Negeri Sembilan sahaja. Muzik caklempong telah diajar di institut perguruan seluruh negara dengan tujuan untuk menyemai semangat kecintaan kepada muzik tradisional di Malaysia.
Caklempong tergolong di dalam kumpulan Idiofon (Idiophone) iaitu kategori alat muzik yang dibuat daripada bahan logam, kayu, buluh dan tempurung. Biasanya ia dimainkan dengan cara pukulan, hentakan, goncangan dan ketukan. Antara alat muzik yang termasuk dalam klasifikasi ini ialah gong, saron (gamelan) bonang (caklempong) kenong (gamelan) angklung, gambang, kertuk dan lain-lain. Selain caklempong yang terdapat di Negeri Sembilan dan talempong di Sumatera Barat, alat muzik berbentuk seperti gong kecil juga terdapat di tempat lain dan dikenali sebagai kyi-waing (Myanmar),Trompong (Bali) dan Kulintang (Filipina).
Bonang caklempong yang berbentuk seperti gong kecil diperbuat daripada tembaga berdiameter 16cm, tinggi 8-10 cm dan mempunyai cembol setinggi 2.5cm di tengah-tengahnya. (Rujukan: Music of Malaysia, 2004). Asalnya, caklempong dimainkan mengikut skala pentatonic yang terdiri daripada notasi C, D, E, F dan G, tetapi kini telah dimasukkan kesemua notasi (Rujukan: Mohd Ghouse, 1992)
Set lengkap caklempong terdiri daripada alat-alat berikut:
Gereteh
Gereteh terdiri daripada 15 Bonang yang disusun dalam nada C Major satu oktaf, termasuk 7 not pilihan di dalam dua baris selari (Baris 1 mempunyai 8 Bonang dan baris 2 mempunyai 7 Bonang). Gereteh merupakan melodi utama. Terdapat dua set Gereteh di dalam satu set lengkap caklempong.
Tingkah
Tingkah terdiri daripada lapan biji bonang yang bermula dari not E, F, G, A, Bb, B, C dan D. Permainan Tingkah banyak tertumpu kepada pengawalan rentak dan menghasilkan irama mengikut pukulan gendang.
Saua
Saua juga mempunyai lapan biji bonang dan berbentuk seperti Tingkah cuma yang membezakan antara keduanya ialah cara ia dimainkan. Saua diketuk mengikut corak irama Ostinato dan bergerak mengikut kod melodi. Corak irama Ostinato yang sesuai hendaklah terlebih dahulu diajarkan kepada pemain Saua. Notasi Caklempong Tingkah dan Saua tidak disediakan, sebaliknya hanya kod blok sahaja disediakan. Notasi untuk Saua bermula dari not E rendah.
Bangsi
Bangsi berbentuk seperti rekorder bersaiz 25-30 cm, notasi buluh dan mempunyai 7 lubang untuk menghasilkan 7 skala ton menyamai Gereteh. Bangsi boleh ditiup dengan kuat tanpa menaikkan tonnya.
Serunai
Serunai juga diperbuat daripada buluh tetapi jauh lebih kecil daripada bangsi. Serunai berukuran lebih kurang 14 sentimeter dan hanya mempunyai 4 lubang. Serunai menghasilkan skala pentatonic menyamai 5 ton terawal Gereteh iaitu C, D, E, F dan G.
Gendang
Gendang atau tambor biasanya diperbuat daripada kayu nangka. Kulit yang digunakan pula ialah daripada kulit lembu atau kulit kerbau. Gendang lembu mempunyai getaran yang rendah (bass). Kedua-dua gendang ibu dan gendang anak mempunyai dua permukaan berkulit yang dipalu dengan tangan. Peranan Gendang Ibu ialah mengawal tempo dengan cara pukulan melalu.
Kayu Pengetuk
Kayu pengetuk Caklempong berukuran kira-kira 22 sentimeter panjang. Satu pertiga daripada kayu pengetuk dibalut dengan tali gasing supaya apabila diketukkan ke cembul Caklempong hasil bunyinya tidak terlalu nyaring.
CeRiTa TenTanG GaMeLaN
Gamelan adalah himpunan alat muzik yang biasanya menonjolkan metalofon, gambang, gendang, dan gong. Orkes gamelan kebanyakan terdapat di pulau Jawa, Madura, Bali, dan Lombok di Indonesia dalam pelbagai jenis ukuran dan bentuk ensembel. Di Bali dan Lombok hari ini, dan di Jawa lewat abad ke-18, istilah gong lebih dianggap sinonim dengan gamelan.
Perkataan "gamelan" berasal daripada perkataan Jawa "gamel", bermaksud memukul ataupun tukul. Gamelan diperkenalkan ke Pahang ketika pemerintahan Sultan Ahmad Muadzam Shah. Tengku Ampuan iaitu Wan Fatimah telah meningkatkan muzik gamelan dan diikuti oleh isteri kedua Sultan iaitu Che Bedah. Puteri mereka iaitu Tengku Ampuan Mariam telah berkahwin dengan Sultan Sulaiman Badrul Alam Syah pada 1913, dan telah membawa gamelan ke Terengganu.
Pada tahun 1914,apabila Sultan Ahmad Mangkat, isterinya Cik Zubedah telah berangkat ke Terengganu untuk tinggal bersama puterinya, Tengku Ampuan Mariam di istana. Tengku Ampuan Mariam amat meminati gamelan dan dengan itu pada 1915, set gamelan di bawah jagaanya di Pahang telah dibawa ke Istana Maziah Terengganu. dan melatih pemuda-pemudi Terengganu untuk bermain/menari gamelan.
Pada 1920, selepas kemahkotaan Sultan Sulaiman, usaha dipergiatkan dengan membawa bekas penari Pahang, Yang Khoja dan Cik Meriam untuk melatih penari Terengganu dan dinaungi oleh Tengku Ampuan Mariam sendiri.
Demikian pula, En, Wan Mohd, En.Wan Ahmad & En.Ahin, bekas pemain muzik Pahang bersama melatih kumpulan Trg yang dikelolakan oleh Sultan Sulaiman. Sehingga 1936, Sultan dan permaisuri berjaya memiliki set sendiri.Berbagai-bagai lagu dan tarian dicipta termasuk lambang sari, geliung, ketam renjong,togok,gagak seteru, lancang kuning dan sebagainya.Tengku Ampuan Mariam telah menulis sebuah manuskrip mengenai tarian sementara Sultan Sulaiman telah bertanggungjawab menukarkan nama "Joget Pahang" kepada "Joget Gamelan Terengganu".
Bagaimanapun gamelan Terengganu mengalami kejatuhan pada zaman penaklukan Jepun,1941 dan kemangkatan Sultan Sulaiman,1942. Tengku Mariam berpindah ke Istana Kolam dengan membawa set gamelan bersama 2 orang bekas penarinya, Cik Adnan Abd. Set gamelan telah dikembalikan ke Pahang , 1973 setelah berlakunya tawar-menawar yang tidak menyenangkan antara kerajaan Pahang dan kerajaan Terengganu. Set Gamelan tersebut telah dianugerahkan kepada Muzium Pahang di Pekan dan dipamerkan.
Alatan
Muzik gamelan biasanya dimainkan dalam majlis formal dan tidak formal di istana dan untuk mengiringi joget Pahang. Pemuzik gamelan terdiri daripada lelaki seramai sembilan orang dan penarinya adalah wanita seramai enam orang. Alatan muzik yang digunakan ialah Gong Agong, Gong Sawokan, Gendang Ibu, Gendang Anak, Saron Pekin, Saron Baron I dan Saron Baron II, Gambang serta Kenong.
Tuning dan pembuatan orkes gamelan adalah suatu proses yang kompleks. Gamelan menggunakan empat sistem tuning, iaitu sléndro, pélog, "Degung" (khusus daerah Sunda, atau Jawa Barat), dan "madenda" (juga dikenali sebagai diatonis, sama seperti skala minor asli yang banyak dipakai di Eropah.
nih link web gamelan yang bagus sila lawat web ini untuk dapatkan lebih maklumat tentang gamelan http://gamelan.terengganu.gov.my/
Khamis, 26 Ogos 2010
CeRiTa TenTanG AnGkLonG
Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog.
Asal-usul Angklung
Dalam rumpun kesenian yang menggunakan alat musik dari bambu dikenal jenis kesenian yang disebut angklung. Adapun jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah awi wulung (bambu berwarna hitam) dan awi temen (bambu berwarna putih). Purwa rupa alat musik angklung; tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk wilahan (batangan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat. Angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke Bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.
Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip).
Perenungan masyarakat Sunda dahulu dalam mengolah pertanian (tatanen) terutama di sawah dan huma telah melahirkan penciptaan syair dan lagu sebagai penghormatan dan persembahan terhadap Nyai Sri Pohaci, serta upaya nyinglar (tolak bala) agar cocok tanam mereka tidak mengundang malapetaka, baik gangguan hama maupun bencana alam lainnya. Syair lagu buhun untuk menghormati Nyi Sri Pohaci tersebut misalnya:
Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Perkembangan selanjutnya dalam permainan Angklung tradisi disertai pula dengan unsur gerak dan ibing (tari) yang ritmis (ber-wirahma) dengan pola dan aturan=aturan tertentu sesuai dengan kebutuhan upacara penghormatan padi pada waktu mengarak padi ke lumbung (ngampih pare, nginebkeun), juga pada saat-saat mitembeyan, mengawali menanam padi yang di sebagian tempat di Jawa Barat disebut ngaseuk.
Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.
video angklung
Isnin, 23 Ogos 2010
SaHaBaT SaYe!!!!
“Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya…”
Pada suatu siang, sebuah peluru mortir mendarat di sebuah panti asuhan di sebuah perkampungan kecil Vietnam. Seorang petugas panti asuhan dan dua orang anak langsung tewas, beberapa anak lainnya terluka, termasuk seorang gadis kecil yang berusia sekitar 8 tahun.
Orang-orang dari kampung tersebut segera meminta pertolongan medis dari kota terdekat. Akhirnya, seorang dokter Angkatan Laut Amerika dan seorang perawat dari Perancis yang kebetulan berada di kota itu bersedia menolong. Dengan membawa Jeep yang berisi obat-obatan dan perlengkapan medis mereka berangkat menuju panti asuhan tersebut.
Setelah melihat keadaan gadis kecil itu, dokter menyimpulkan bahwa anak tersebut sudah dalam keadaan yang sangat kritis. Tanpa tindakan cepat, anak itu akan segera meninggal kehabisan darah. Transfusi darah adalah jalan terbaik untuk keluar dari masa kritis ini.
Dokter dan perawat tersebut segera mengadakan pengujian singkat kepada orang-orang di panti asuhan – termasuk anak-anak, untuk menemukan golongan darah yang cocok dengan gadis kecil itu. Dari pengujian tersebut ditemukan beberapa orang anak yang memiliki kecocokan darah dengan gadis kecil tersebut.
Sang dokter, yang tidak begitu lancar berberbahasa Vietnam – berusaha keras menerangkan kepada anak-anak tersebut – bahwa gadis kecil itu hanya bisa ditolong dengan menggunakan darah salah satu anak-anak itu. Kemudian, dengan berbagai bahasa isyarat, tim medis menanyakan apakah ada di antara anak-anak itu yang bersedia menyumbangkan darahnya bagi si gadis kecil yang terluka parah.
Permintaan itu ditanggapi dengan diam seribu bahasa. Setelah agak lama, seorang anak mengacungkan tangannya perlahan-lahan, tetapi dalam keraguan ia menurunkan tangannya lagi, walaupun sesaat kemudian ia mengacungkan tangannya lagi.
“Oh, terima kasih,” kata perawat itu terpatah-patah. “Siapa namamu ?”
“Heng,” jawab anak itu.
Heng kemudian dibaringkan ke tandu, lengannya diusap dengan alkohol, dan kemudian sebatang jarum dimasukkan ke dalam pembuluh darahnya. Selama proses ini, Heng terbaring kaku, tidak bergerak sama sekali.
Namun, beberapa saat kemudian ia menangis terisak-isak, dan dengan cepat menutupi wajahnya dengan tangannya yang bebas.
“Apakah engkau kesakitan, Heng ?” tanya dokter itu. Heng menggelengkan kepalanya, tetapi tidak lama kemudian Heng menangis lagi, kali ini lebih keras. Sekali lagi dokter bertanya, apakah jarum yang menusuknya tersebut membuatnya sakit, dan Heng menggelengkan kepalanya lagi.
Tetapi tangisan itu tidak juga berhenti, malah makin memilukan. Mata Heng terpejam rapat, sedangkan tangannya berusaha menutup mulutnya untuk menahan isakan tangis.
Tim medis itu menjadi khawatir, pasti ada sesuatu yang tidak beres. Untunglah seorang perawat Vietnam segera datang. Melihat anak kecil itu yang tampak tertekan – ia berbicara cepat dalam bahasa Vietnam. Perawat Vietnam itu mendengarkan jawaban anak itu dengan penuh perhatian, dan kemudian perawat itu menjelaskan sesuatu pada Heng dengan nada suara yang menghibur.
Anak itu mulai berhenti menangis – dan menatap lembut mata perawat Vietnam itu beberapa saat. Ketika perawat Vietnam itu mengangguk – tampak sinar kelegaan menyinari wajah Heng.
Sambil melihat ke atas, perawat itu berkata lirih kepada dokter Amerika tersebut, “Ia mengira bahwa ia akan mati. Ia salah paham. Ia mengira anda memintanya untuk memberikan seluruh darahnya agar gadis kecil itu tetap hidup.”
“Tetapi kenapa ia tetap mau melakukannya ?” tanya sang perawat Perancis dengan heran.
Perawat Vietnam itu kembali bertanya kepada Heng.. dan Heng pun menjawab dengan singkat :
“Ia sahabat saya..”
(Seperti yang ditulis oleh Kolonel dr. John W. Mansur, – termuat dalam buku “The Missileer”, New York, 2004)
FaLsAfAh PenSiL
Pada zaman dulu, pensil dibuat secara manual dalam erti tidak menggunakan mesin-mesin canggih seperti sekarang. Sebelum merakit pensil, seorang tukang pensil memilih kayu kecil yang benar-benar lurus dengan ukuran yang sesuai. Sesudah itu ia akan membelah kayu menjadi dua tepat di tengah. Di tengah-tengah belahan kayu tersebut dipasang batangan grafit. Sepasang kayu tersebut kemudian diolesi lem dan dikatupkan kembali.
Proses itu pulalah yang dilakukan oleh Charles. Charles adalah seorang tukang pensil yang cukup terkenal. Memang, tidak banyak orang yang bisa membaca dan menulis waktu itu. Hanya orang-orang tertentu saja yang membutuhkan jasa Charles. Biasanya kaum bangsawan maupun keluarga kerajaan. Sehingga, kedudukan pembuat pensil di mata masyarakat waktu itu pun juga cukup terpandang.
Tetapi ada yang unik dari Charles. Setelah selesai merakit pensil dan sebelum dimasukkan ke kotaknya, Charles selalu berkata-kata dulu pada pensil buatannya. Begini katanya:
“Ada lima hal yang wajib kamu ketahui untuk menjadi pensil yang sempurna.” Ia melanjutkan,
“Pertama, ingatlah bahwa kalian hanya bisa menghasilkan tulisan yang indah jika ada sebuah tangan yang menuntun kalian.
Kedua, setiap akan dipakai kalian akan diraut dan dikikir. Ini adalah proses yang sangat menyakitkan. Tapi hanya itulah satu-satunya cara agar kalian bisa selalu tajam, sempurna, dan layak digunakan.
Ketiga, jangan takut untuk berbuat salah karena kalian bisa memperbaikinya sekalipun tidak bisa menghapusnya.
Keempat, bagian terpenting pensil terletak di dalam diri kalian, yaitu batangan grafit untuk menulis.
Kelima, mungkin kalian tidak digunakan untuk menulis di atas kertas melulu, adakalanya di tembok, di kanvas, atau di tempat-tempat lain yang tidak seharusnya. Tetapi, tetaplah setia untuk menggoreskan grafitmu. Karena tugasmu hanyalah menulis, tidak peduli dimanapun kamu akan ditugaskan.”
——————-
Jika cerita di atas direnungkan, apa yang dikatakan Charles kepada pensil buatannya sangat mirip dengan apa yang terjadi pada manusia:
Pertama, manusia akan hanya bisa menghasilkan karya yang indah jika manusia tersebut membiarkan Tangan Tuhan mengendalikannya.
Kedua, manusia akan selalu bertemu dengan berbagai masalah. Tetapi harus diakui bahwa masalah-masalah tersebut membuat manusia bisa makin bertumbuh dan makin sempurna.
Ketiga, setiap manusia bisa berbuat salah, tetapi setiap manusia juga bisa memperbaiki kesalahan sekalipun tidak mampu untuk menghapusnya.
Keempat, keindahan manusia justru terletak pada bagian dalamnya, bukan pada sisi luarnya.
Kelima, adakalanya manusia merasa berada di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Tetapi manusia harus tetap setia dengan peran dan tugasnya di tempat-tempat tersebut, mungkin Sang Pencipta memiliki rencana tersendiri kenapa manusia dibiarkan berada di tempat-tempat yang tidak seharusnya.
Ahad, 22 Ogos 2010
8 PenDekAtaN PenGaJarAn
ha nih dia pendekatan yang boleh kita guna untuk mengajar dan mengawal kelas. tak susah mana pon kalu baca tapi realitinya.. pergh hanya tuhan saja Tuhan saja lah yang tahu kn.. hope bahan nih mampu membantu anda semasa mengajar..
sumber bahan nih aku copy kat link nih.. http://gurubashid.com/blog/hal-ehwal-murid/beberapa-pendekatan-pengurusan-bilik-darjah.html
1.Pendekatan Intimidation
Mengawal tingkah laku melalui kaedah yang menimbulkan perasaan takut dalam diri pelajar seperti ancaman, sindiran, kata-kata yang mempersendakan dan memperkecilkan diri pelajar serta paksaan.
2.Pendekatan Autoritarian
Guru menetapkan peraturan-peraturan dan penguatkuasaan dilakukan tanpa sifat tolak ansur.Tingkah laku pelajar dikawal dengan memberi arahan dan penyeliaan dijalankan secara berterusan.
3.Pendekatan Cookbook Management
Guru menyenaraikan perkara-perkara yang boleh dilakukan dan perkara-perkara yang tidak boleh dilakukan dan perkara-perkara yang tidak boleh dilakukan oleh pelajar. Senarai ini disediakan berasaskan aspek-aspek yang diperoleh daripada pelbagai sumber.
4.Pendekatan Sosioemosi
Suasana bilik darjah yang positif diwujudkan melalui pembentukan hubungan antara perorangan (interpersonal) yang baik. Guru bersikap empati dalam memahami tingkahlaku pelajar serta mewujudkan komunikasi yang berkesan.
5.Pendekatan Permisif (Kebebasan)
Kebebasan sepenuhnya diberikan kepada pelajar dengan tujuan untuk memperkembangkan potensi masing-masing. Guru memainkan peranan sebagai konsultan dan menggalakkan pelajar untuk bertanggungjawab atas pembelajaran masing-masing.
6.Pendekatan Pengubahan Tingkahlaku
Kata pujian dan ganjaran untuk menggalakkan tingkah laku yang diingini serta mengurangkan tingkah laku yang tidak diingini. Dendaan juga digunakan sebagai pengukuhan negatif terhadap tingkah laku yang tidak diingini. Guru memainkan peranan untuk memodelkan tingkah laku yang diingini.
7.Pendekatan Pengajaran
Proses pengajaran yang berasaskan keperluan dan minat pelajar dapat memotivasikan mereka untuk memberi tumpuan kepada pelajaran lantas mengurangkan masalah salah laku. Guru bertanggungjawab untuk mewujudkan suasana pembelajaran yang positif melalui pemilihan isi kandungan serta penggunaan strategi pengajaran yang sesuai.
8.Pendekatan Proses Kumpulan
Kumpulan pelajar di dalam bilik darjah dianggap sebagai satu sistem sosial. Guru memainkan peranan untuk mewujudkan dan mengekalkan satu sistem sosial yang efektif dan produktif. Pelajar-pelajar kurang melakukan salah laku kerana guru sentiasa peka dengan suasana dan aktiviti di dalam bilik darjah.
SuKatAn PenDidIkAn MuZiK MeN AtAs
sumber bahan nih aku amik kat sini.. http://www.slideboom.com/presentations/141037/SUKATAN-PELAJARAN-MENENGAH-ATAS-PENDIDIKAN-MUZIK
terima kasih kepada yang buat dan upload. hehehe konGsi2...
SUKATAN PELAJARAN MENENGAH ATAS PENDIDIKAN MUZIK
View more presentations or Upload your own.
TeMpAYan ReTak
Seorang tukang air India memiliki dua tempayan besar, masing-masing bergantung pada kedua ujung sebuah pikulan, yang dibawa menyilang pada bahunya.
Satu dari tempayan itu retak, sedangkan tempayan yang satunya lagi tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu dapat membawa air penuh setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah majikannya, tempayan itu hanya dapat membawa air setengah penuh.
Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si tukang air hanya dapat membawa satu setengah tempayan air ke rumah majikannya. Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa bangga akan prestasinya, karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna. Namun si tempayan retak yang malang itu merasa malu sekali akan ke tidak sempurnaannya dan merasa sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari porsi yang seharusnya dapat diberikannnya.
Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini, tempayan retak itu berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu pada diri saya sendiri, dan saya ingin mohon maaf kepadamu."
"Kenapa?" tanya si tukang air, "Kenapa kamu merasa malu?"
"Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa setengah porsi air dari yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya retakan pada sisi saya telah membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan menuju rumah majikan kita. Karena cacatku itu, saya telah membuatmu rugi." kata tempayan itu.
Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak, dan dalam belas kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah majikan besok, aku ingin kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang jalan."
Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan retak Memperhatikan dan baru menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang sisi jalan, dan itu membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir perjalanan, Ia kembali sedih karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan kembali tempayan retak itu meminta maaf pada si tukang air atas kegagalannya.
Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah kamu memperhatikan adanya bunga-bunga di sepanjang jalan si sisimu tapi tidak ada bunga di sepanjang jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak itu. Itu karena aku selalu menyadari akan cacatmu dan aku memanfaatkannya.Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang jalan di sisimu,dan setiap hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu mengairi benih-benih itu. Selama dua tahun ini aku telah dapat memetik bunga-bunga indah itu untuk menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana kamu ada, Majikan kita tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."
Setiap dari kita memiliki cacat dan kekurangan kita sendiri. Kita semua adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan akan menggunakan kekurangan kita untuk menghias-Nya. Di mata Tuhan yang bijaksana, tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan kekuranganmu. Kenalilah kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana keindahan Tuhan.
#Ketahuilah, di dalam kelemahan kita, Kita menemukan kekuatan kita
sumbeR : www.familiazam.com
KaTaK BeRLuMBa
Pada suatu hari ada sekumpulan katak-katak kecil,...yang berlumba-lumba Tujuannya adalah mencapai puncak sebuah menara yang sangat tinggi.
Penonton berkumpul bersama mengelilingi menara untuk menyaksikan perlumbaan dan memberikan semangat kepada para peserta...
Perlumbaan pun dimulakan...
Secara jujur:
Tak satupun penonton benar2 percaya bahawa katak2 kecil akan boleh berjaya mencapai puncak menara.
Terdengar ada yang berkata:
"Oh, jalannya terlalu susahhhhh!!
Mereka TIDAK AKAN BOLEH sampai ke puncak."
atau:
"Tidak ada kesempatan untuk berjaya...Menaranya terlalu tinggi...!!
Katak2 kecil mulai berjatuhan. Satu persatu...
... Kecuali mereka yang tetap bersemangat menaiki menara perlahan- lahan semakin tinggi...dan semakin tinggi..
Penonton terus bersorak
"Terlalu susah!!! Tak seorangpun yang akan berjaya!!!"
Lebih banyak lagi katak kecil penat dan menyerah...
...Tapi ada SATU yang tetap melangkah hingga semakin tinggi dan tinggi...
Dia tak mahu menyerah kalah!
Akhirnya yang lain telah menyerah untuk menaiki menara. Kecuali satu katak kecil yang begitu berusaha keras dan menjadi satu-satunya yang berjaya sampai ke puncak!
SEMUA katak kecil yang lain ingin tahu bagaimana katak ini boleh melakukannya?
Seorang peserta bertanya bagaimana cara katak yang berjaya itu mempunyai kekuatan untuk mencapai tujuan?
Ternyata...
Katak yang menjadi pemenang itu TULI!!!!
Nasihat bijak dari cerita ini adalah:
Jangan sesekali mendengar kata orang lain yang mempunyai kecenderungan negatif ataupun pesimis...
...karena mereka akan mengambil sebahagian besar mimpimu dan menjauhkannya darimu.
Selalulah fikirkan kata2 bertuah yang ada.
Karena segala sesuatu yang kau dengar dan kau baca boleh mempengaruhi perilakumu!
Kerana itu:
Selalulah tetap....
POSITIVE!
Dan yang terpenting:
Bersikap TULI jika ada orang mengatakan bahawa KAMU tidak boleh mencapai cita-citamu!
Selalulah berfikir:
I can do this!
Sumber: http://www.familiazam.com/katak_berlumba.htm
KiSaH PenJUaL TeMpe
Ada sebuah kampung di pedalaman, di situ tinggal seorang perempuan tua yang sangat kuat beribadat. Pekerjaannya ialah membuat tempe dan menjualnya di pasar setiap hari. Ia merupakan satu-satunya sumber pendapatannya untuk menyara hidup. Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri.
Pada suatu pagi, seperti biasa, ketika beliau sedang bersiap-siap untuk pergi menjual tempenya, tiba tiba dia tersedar yang tempenya yang diperbuat daripada kacang soya hari itu masih belum menjadi, separuh jadi.
Kebiasaannya tempe beliau telah masak sebelum bertolak. Diperiksanya beberapa bungkusan yang lain. Ternyatalah memang kesemuanya belum masak lagi.
Perempuan tua itu berasa amat sedih sebab tempe yang masih belum menjadi pastinya tidak akan laku dan tiadalah rezekinya pada hari itu. Dalam suasana hatinya yang sedih, dia yang memang kuat beribadah teringat akan firman Allah yang menyatakan bahawa Allah dapat melakukan perkara-perkara ajaib, ahawa bagi Nya tiada yang mustahil. Lalu dia pun mengangkat kedua tangannya sambil berdoa , "Ya Allah, aku memohon kepadaMu agar kacang soya ini menjadi tempe. Amin"
Begitulah doa ringkas yang dipanjatkan dengan sepenuh hatinya. Dia sangat yakin bahawa Allah pasti mengabulkan doanya. Dengan tenang perempuan tua itu menekan-nekan bungkusan bakal tempe dengan hujung jarinya dan dia pun membuka sikit bungkusan itu untuk menyaksikan keajaiban kacang soya itu menjadi tempe. Namun, dia termenung seketika sebab kacang tu masih tetap kacang soya.
Namun dia tidak putus asa, sebaliknya berfikir mungkin doanya kurang jelas didengar oleh Allah. Maka dia pun mengangkat kedua tangannya semula dan berdoa lagi. "Ya Allah, aku tahu bahawa tiada yang mustahil bagiMu. Bantulah aku supaya hari ini aku dapat menjual tempe kerana inilah mata pencarianku. Aku mohon agar jadikanlah kacang soyaku ini kepada tempe, Amin".
Dengan penuh harapan dan debaran dia pun sekali lagi membuka sedikit bungkusan tu. Apakah yang terjadi? Dia termangu dan hairan apabila tempenya masih tetap begitu!!
Sementara itu hari pun semakin meninggi sudah tentu pasar sudah mula didatangi ramai orang. Dia tetap tidak kecewa atas doanya yang belum terkabul.Walaubagaimanapun kerana keyakinannya yg sangat tinggi dia bercadang untuk tetap pergi ke pasar membawa barang jualannya itu. Perempuan tua itu pun berserah pada Tuhan dan meneruskan pemergian ke pasar sambil berdoa dengan harapan apabila sampai di pasar kesemua tempenya akan masak. Dia berfikir mungkin keajaiban Tuhan akan terjadi semasa perjalanannya ke pasar.
Sebelum keluar dari rumah, dia sempat mengangkat kedua tangannya untuk berdoa. "Tuhan, aku percaya, Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju ke pasar, Engkau kurniakanlah keajaiban ini buatku, jadikanlah tempe ini. Amin". Lalu dia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan dia tetap tidak lupa membaca doa di dalam hatinya.
Sesampai sahaja di pasar, segera dia meletakkan barang-barangnya. Hatinya betul-betul yakin yang tempenya sekarang mesti sudah menjadi. Dengan hati yg berdebar-debar dia pun membuka bakulnya dan menekan-nekan dengan jarinya setiap bungkusan tempe yang ada.
Perlahan-lahan dia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Tempenya masih belum menjadi!!
Dia pun kaget seketika lalu menarik nafas dalam-dalam. Dalam hatinya sudah mula merasa sedikit kecewa dan putus asa kepada Tuhan kerana doanya tidak dikabulkan. Dia berasakan Tuhan tidak adil. Tuhan tidak kasihan padanya, inilah satu-satunya punca rezekinya, hasil jualan tempe. Dia akhirnya hanya duduk sahaja tanpa mempamerkan barang jualannya sebab dia berasakan bahawa tiada orang yang akan membeli tempe yang baru separuh menjadi. Sementara itu hari pun semakin petang dan pasar sudah mulai sepi, para pembeli sudah mula kurang.
Dia meninjau-ninjau kawan-kawan sesama penjual tempe, tempe mereka sudah hampir habis. Dia tertunduk lesu seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan bahawa hari ini tiada hasil jualan yang boleh dibawa pulang. Namun jauh di sudut hatinya masih menaruh harapan terakhir kepada Tuhan, pasti Tuhan akan menolongnya. Walaupun dia tahu bahawa pada hari itu dia tidak akan dapat pendapatan langsung, namun dia tetap berdoa buat kali terakhir, "Ya Allah, berikanlah penyelesaian terbaik terhadap tempeku yang belum menjadi ini." Tiba-tiba dia dikejutkan dengan teguran seorang wanita.
"Maaf ya, saya ingin bertanya, Makcik ada tak menjual tempe yang belum menjadi? Dari tadi saya sudah pusing keliling pasar ini untuk mencarinya tapi masih belum berjumpa lagi."
Dia termenung dan terpinga-pinga seketika. Hatinya terkejut sebab sejak berpuluh tahun menjual tempe, tidak pernah seorang pun pelanggannya mencari tempe yang belum menjadi. Sebelum dia menjawab sapaan wanita di depannya itu, cepat-cepat dia berdoa di dalam hatinya "Tuhan, saat ini aku tidak mahu tempe ini menjadi lagi. Biarlah tempe ini seperti semula, Amin".
Sebelum dia menjawab pertanyaan wanita itu, dia membuka sedikit daun penutup tempenya. Alangkah seronoknya dia, ternyata memang benar tempenya masih belum menjadi! Dia pun rasa gembira dalam hatinya dan bersyukur pada Tuhan.
Wanita itu pun memborong habis kesemua tempenya yang belum menjadi itu. Sebelum wanita tu pergi, dia sempat bertanya wanita itu, "Mengapa hendak membeli tempe yang belum jadi?"
Wanita itu menerangkan bahawa anaknya yang kini berada di England teringin makan tempe dari desa. Memandangkan tempe itu akan dikirimkan ke England, si ibu tadi kenalah membeli tempe yang belum jadi lagi supaya apabila sampai di England nanti akan menjadi tempe yang sempurna. Kalau dikirimkan tempe yang sudah menjadi, nanti di sana tempe itu sudah tidak elok lagi dan rasanya pun kurang sedap.
Perempuan tua itu pun kehairanan dan berfikir rupa-rupanya doanya sudah pun dimakbulkan oleh Allah...
Moral:
Pertama: Kita sering memaksakan kehendak kita kepada Yang Maha Esa sewaktu berdoa, padahal sebenarnya Tuhan lebih mengetahui apa yang kita perlukan dan apa yang terbaik untuk diri kita.
Kedua:. Sentiasalah berdoa dalam menjalani kehidupan seharian kita sebagai hambaNya yang lemah. Jangan sekali-kali berputus asa terhadap apa yang dipinta. Percayalah bahawa Allah akan mengabulkan doa kita sesuai dengan rancanganNya yang mungkin di luar jangkaan kita.
Ketiga : Tiada yang mustahil bagi Allah.
Sumber: http://www.familiazam.com/kisah_penjual_tempe.htm
loBaK , TeLUr & KoPi
Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah kalah dalam kehdupan. Ia sudah letih untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.
Ayahnya, seorang tukang masak, membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga periuk dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di ketiga-tiga periuk2 tersebut mendidih. Ia menaruh lobak merah di dalam periuk pertama, telur di periuk kedua dan ia menaruh serbuk kopi di periuk terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan oleh ayahnya.
Setelah duapuluh minit, si ayah mematikan api. Ia menyisihkan lobak dan menaruhnya dimangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Lobak, telur, dan kopi" jawab si anak.
Ayahnya mengajaknya mendekati mangkuk dan memintanya merasakan lobak itu. Ia melakukannya dan merasakan bahawa lobak itu terasa enak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.
Setelah itu, si anak bertanya, "Apa erti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahawa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Lobak sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkerang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Serbuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi merubah air tersebut.
"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui...Ketika kesukaran dan kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu lobak, telur atau kopi?"
Bagaimana dengan anda?
Apakah anda adalah lobak yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lembut dan kehilangan kekuatanmu.
Atau... Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis? Namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau kegagalan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?
Ataukah kamu adalah serbuk kopi? Serbuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 darjah Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti serbuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga menjadi semakin baik.
Sumber: http://www.familiazam.com/lobak_telur_kopi.htm
BeRhenTilaH Jadi GeLas
Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya kebelakangan ini selalu nampak murung dan sedih.
"Kenapa kau selalu murung dan sedih nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" Si Guru bertanya.
"Guru, kebelakangan ini hidup saya penuh dengan masalah. Sukar bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tiada akhirnya" jawab si murid muda.
Si Guru tersenyum. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam, Bawalah kemari. Biar ku perbaiki suasana hatimu itu."
Si murid pun beranjak perlahan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa segelas air dan dua gengam garam sebagaimana yang diminta.
"Cuba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu, setelah itu cuba kau minum airnya sedikit" kata Si Guru.
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis kerana meminum air yang sangat masin.
"Bagaimana rasanya?" Tanya Si Guru.
"Masin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Si Guru tersenyum sekali lagi apabila melihat wajah muridnya yang meringis kemasinan.
"Sekarang kau ikut aku." Si Guru membawa muridnya ke danau berhampiran tempat mereka. "Ambil garam yang segenggam lagi, dan tebarkan ke danau"
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa masin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa masin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya kurang sopan meludah di hadapan gurunya itu, Begitulah fikirnya.
"Sekarang, cuba kau minum air danau itu," kata Si Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, bersebelahan pinggir danau.
Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tekakkannya,
Si Guru bertanya, "Bagaimana rasanya nak?"
"Segar, segar sekali Guru" kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa masin yang tersisa di mulutnya.
"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"
"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau tersebut sampai sepuas-puasnya.
"Nak," kata Si Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadarkan oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap sebegitu, Sebegitu, sebegitulah ia, tidak berkurang, tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."
Si murid terdiam, mendengarkan.
"Tapi Nak, rasa `masin' dari penderitaan yang dialami itu sangat bergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak terasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikanlah qalbu dalam dadamu itu sebesar danau"
Sumber: http://www.familiazam.com/berhentilah_menjadi_gelas.htm
PeranGkaP TikuS
Seekor tikus mengintip di balik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan isterinya, saat membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Tapi, dia terkejut sekali, ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus. Lari kembali ke ladang pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan; "Awas, ada perangkap tikus di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"
Sang ayam dengan tenang berkokok dan sambil mengais-ngais tanah,mengangkat kepalanya dan berkata, "Ya maafkan aku Pak Tikus. Aku tahu ini memang masalah besar bagi kamu, tapi buat aku secara peribadi tidak ada masalahnya. Jadi jangan buat aku sakit kepalalah mendengarkan pekekkan mu itu."
Tikus berbalik dan pergi menuju sang kambing. Katanya, "Ada perangkap tikus di dalam rumah, sebuah perangkap tikus di rumah!"
"Wah, aku menyesal dengar perkhabaran ini," si kambing menghibur dengan penuh simpati, "Tetapi tak ada sesuatu pun yang bisa kulakukan kecuali berdoa. Yakinlah, kamu sentiasa ada dalam doa-doaku!" kata si kambing dengan nada yang sinis.
Tikus kemudian berbelok menuju si lembu. "Oh? sebuah perangkap tikus? Jadi saya dalam bahaya besar ya?" kata lembu itu sambil ketawa, berleleran air liur.
www.familiazam.com
Jadi tikus itu kembalilah ke rumah, dengan kepala tertunduk dan merasa begitu patah hati, kesal dan sedih, terpaksa menghadapi perangkap tikus itu sendirian. Ia merasa sungguh-sungguh sendiri.
Malam tiba, dan terdengar suara bergema di seluruh rumah, seperti bunyi perangkap tikus yang berjaya menangkap mangsa. Isteri petani berlari pergi melihat apa yang terperangkap. Di dalam kegelapan itu dia tak bisa melihat bahawa yang terjebak itu adalah seekor ular berbisa. Ular itu sempat mematuk tangan isteri petani itu. Petani itu bergegas membawanya ke rumah sakit.
Si isteri kembali ke rumah dengan tubuh menggigil, demam. Dan, sudah menjadi kebiasaan, setiap orang sakit demam, ubat pertama adalah memberikan sup ayam segar yang hangat. Petani itu pun mengasah pisaunya, dan pergi ke kandang, mencari ayam untuk bahan supnya.
Tapi, bisa itu sungguh jahat, si isteri masih belum sembuh. Banyak jiran dan tetangganya yang datang mengunjunginya, dan tamu pun tidak putus-putus ke rumahnya.Ia pun harus menyiapkan makanan, dan terpaksa, kambing di kandang dia dijadikan gulai. Tapi, itu tak cukup untuk dihidangkan kepada tetamu yang datang. Si isteri mati, dan beratus-ratus orang datang untuk mengurus pemakaman, juga selamatan. Tak ada cara lain, lembu di kandang pun dijadikan habuan, untuk ratusan pelawat.
Kawan, apabila kamu dengar ada seseorang yang menghadapi masalah dan kamu fikir itu tidak ada kaitannya dengan kamu, ingatlah bahwa apabila ada "perangkap tikus" di dalam rumah, seluruh "ladang pertanian" ikut menanggung risikonya. Sikap mementingkan diri sendiri lebih banyak keburukan dari baiknya.
sumbeR : http://skbmaharani.com/laman_utama.htm
sUdaH leh Pakai
pergh sehari aku pulun cari idea nak setel kn masalah donload dan upload.. cari punya cari rupa-rupanya aku silap setting.. sekarang dah leh guna. harap-harap leh pakai sampai bila2 menatang tuh. heheeh susah gak bila takda ilmu dalam dunia ict nih. masalh senang leh jadi rumit. pada hal klik pakai jari ja pon. ermm ok la.. mentang mesin upload dan download tuh dah leh pakai kawan2..ikut ja apa yg ditulis.. senang ja semudah do rem mi .. ehehhe jadi sila oh sila lah berkongsi..jgn la kemut2 tak paik tuhan marah.. hope korang enjoy dengan blog aku nih.. sory la bahasa aku guna mungkin tak mengambarkn ilmiah.. tapi bahan yg ada tuh sgt berguna.harap2lah yer... sekian utk kali ini...
Jumaat, 20 Ogos 2010
InsAk
Apa jenis Soklan Yang sangaT senanG tapI memeninGkan sertA mengelirukan.. aku dah wat sekali masa kena iNterview ari tuh. serius tah apa-apa soklan dia. nih aku kongsi skeT
amik kat orang gaK nih. eheheh sapa-sapa yang lom buat sila la buaT. huhuhu
Soalan INSAK
amik kat orang gaK nih. eheheh sapa-sapa yang lom buat sila la buaT. huhuhu
Soalan INSAK
RenTaK-rEnTaK MelaYu
maRi BelajAr Main Rebana. senanG jeR diA main. eheheh
BeLaJaR KeyBorD PulOk
teknik dan cara palinG AsaS bLajar KeyBord.. hrmm kena Praktis baru leh cepaT pandai..
BeLaJAr GuiTaR SkEt-skET
koRang Tgk Video Nih ..TgK Dan IkuT . PraktiC MakE perfect
Khamis, 19 Ogos 2010
RenTaK MeLaYu TradiSioNal
seronok tol malam nih byk sangat bahan aku dapat.. mata pon tak nak pejam..jadi aku upload la bahan-bahan nih. terima kasih la aku ucapkan kat sumber yg tolong upload bahan penting nih.. kawan-kawan ilmu kalau tak kongsi jadi sia-sia kan.. jadi ambil la.. baca la..
Rentak Asli
SkOr GaMelaN
main gamelan skejap..hehehe skor lenggang kangkung . aku rasa lagu nih antara lagu yang paling best dan sedap didengar. rentak yang rancak dan tak bosan walau di ulang berkali-kali.kepada kumpulan gamelan sila belajar lagu nih semoga jadi playlist korang. ehehhe tin tong ting tong
LENGGANG KANGKUNG 2
BaHaSa MuzIk
bahan nih sebenarnya untuk KBSR. tp aku rasa baik gak la untuk dibaca dan difahami dari asas bagi yg kurang faham dengan bahasa muzik. jadi enjoy la ok.. bahan nih aku amik kat sribd gak la orang yg upload nya ialah LIn Chen.. aku tak kenal. eheh tapi hope dia tak marah aku amik..hehehe
bahasa_muzik1
TeoRi MuziK
bahan nih aku amik kat sribd.. main amik ja n letak sini.. hope dia tak kisah la ea.. nama pengupload bahan nih Mozais Mozalina.. tp aku dah email kat dia.. hope dia tak marah la.. kongsi untuk kawan n semua.. orang kata banyak pahala..kan2 apa2 pon bahan nih bagus sangat2
TEORI MUZIK
Rabu, 18 Ogos 2010
Beban Tugas Guru
Cadangan Untuk Menangani Masalah Beban Tugas Guru
Pelbagai cadangan telah dikemukakan oleh pelbagai pihak untuk menangani masalah beban tugas guru, dan salah satunya ialah KPPK atau lebih dikenali sebagai Kesatuan Perkhidmatan Perguruan Kebangsaan. KPPK telah momohon supaya keutamaan diberikan kepada beberapa perkara berikut :
1. Utamakan kebajikan guru dan tingkatkan kualiti pendidikan.
2. Kurangkan peperiksaan dan ujian di peringkat sekolah.
3. Skop kerja guru yang lebih spesifik.
4. Mewujudkan jawatan Pembantu Murid untuk membantu urusan kerja-kerja perkeranian.
5. Lengkapkan semua sekolah dengan kemudahan asas.
6. Mewujudkan laluan kerjaya yang lebih mantap untuk guru.
7. Penambahbaikan semua sistem ICT agar urusan data guru atau pelajar dapat dilaksanakan secara berpusat.
8. Asingkan Guru Akademik dan Guru Sukan agar guru dapat lebih fokus pada tugas yang telah ditetapkan untuk setiap individu dalam organisasi itu.
9. Guru bertugas lima hari seminggu kecuali sekolah-sekolah yang mempunyai masalah ruang.
10. Ringkaskan program pemprosesan data supaya semua guru tahu menggunakannya.
Langgan:
Catatan (Atom)